Kamis, 07 Januari 2010

Tabukah Kita Ngomongin Seks?


“ Seks? Auk… ah… elap”
Remaja mungkin sering ngomong seperti itu, ketika sedang membicarakan masalah seksualitas dengan orang lain. Sebenarnya hal ini sangat penting dan baik bagi perkembangan kita (maksudnya penting dalam arti untuk informasi dan pedoman). Selain itu berbagi masalah (tukar pikiran, ngobrol dll) seputar seks itu juga dapat membantu temen-temen remaja ketika temen-temen memiliki keluhan dengan seksualitasnya, kurang mengerti seputar seksualitas, bahkan ingin tahu caranya agar temen-temen menghindarkan diri agar tidak tertular Infeksi Menular Seks (IMS) dan sebagainya. Nah, kita bisa minta pendapat kepada ahlinya.

Masalah Seks seharusnya tidak dianggap tabu, tetapi seharusnya kita pahami sebagai suatu keniscayaan yang sah dan alamiah dalam kehidupan manusia. Karena pengertian seksualitas sendiri selalu hadir dan terlintas dengan makna dan ruang-ruangnya sendiri, di setiap waktu, di setiap tempat. Tetapi anggapan khalayak memandang sebelah mata akan pentingnya menghapus rasa tabu itu untuk membicarakan secara sopan dan teratur masalah seksualitas. Agar semua yang belum mengerti maupun yang tidak mengerti benar mengenai masalah seksualitas tidak salah mengartikannya dan tidak terjerumus.

Dari usia dini akan lebih baik jika sudah diberi sedikit pengetahuan masalah seksualitas itu sendiri. Komunikasi antara anak dengan orang tua yang terbuka mempunyai peran penting. Pada masa remaja informasi yang cukup, dukungan dan keterbukaan orang tua sangat dibutuhkan agar si remaja ini tidak salah melangkah. Dan mereka menjadi yakin akan jalan yang nantinya akan ditempuhnya. Kebanyakan orang tua belum berpikir sejauh itu. Tetapi hal ini sungguh sangat vital akibatnya bagi si remaja. Oleh karena itu orang tua seharusnya lebih terbuka dengan anak-anaknya mengenai masalah reproduksi (seksualitas si anak) sehingga si anak menjadi tahu tanggung jawabnya untuk menjaga, merawat, melindungi, dan menjaganya dengan benar tentunya.

Kita diciptakan tidak akan sama persis satu dengan yang lain. Ibarat karya seni maestro terkenal, yang di pajang saat pameran pastilah di setiap karya seni tersebut akan tetulis “ Jangan Di Pegang “, artinya jika belum dibeli dan dibayar lunas tidak boleh dipegang. Meskipun diberi uang muka barang masih tetap di tempat. Bandingkan dengan barang obralan di pasar yang harganya seribu tiga, barang tersebut boleh dipegang, dipilih, bahkan dicoba. Sama halnya dengan manusia, pada masa pacaran itu adalah uang muka dan itu belum lunas, itu artinya dipegang dan dicoba berarti harus tanggung jawab membayar dengan mas kawin (menikah maksudnya). Jadi dari sini saya harap kita dapat menjaga karya tangan Tuhan yang maha istimewa dan tak terbayangkan harganya, di mata manusia. Jika kita menyerahkan karya Tuhan ini kepada orang lain berarti kita telah menentukan masa depan kita (menyerahkan masa depan kita). Waktu terus berjalan maju dan takkan berhenti ataupun kembali mundur. Jadi hati-hatilah dalam melangkah, jika tidak tahu bertanya (kata orang “ malu bertanya sesat di jalan”).

11 komentar:

Anonim mengatakan...

pertamax!

Ramadhyan mengatakan...

makasih mas shomad.. semoga i ni bisa jadi sebuah renungan.
hhe

Anonim mengatakan...

baguuussss...

lanjut,gan! biar madju .
haha

tikanabb mengatakan...

apakan anda melakukannya??
(ngobrol sopan dan teratur soal seks)

Gilang Adikara mengatakan...

ahahah, shogomadju ngejunk!
tapi bro, remaja kayaknya cuma malu ngomong seks sama ortu ato guru deh, kalo sama temen blak2an tuh ngomong seksnya. hehehehe

jadukismyname mengatakan...

seks is good...
very good and healthy...
menjaga stamina..hehehee

Ramadhyan mengatakan...

- ati
hhe.. aku tidak terlalu Sering, tergantung kepada Sapa kita ngobronya

-gendon
tapi tu ga Semua, maSih ada aja yang malu,,atau mungkin menganggap tabu.
hhe..
kalau anda kan blak"an juga pasti ga smua orang meskipun temen ssendiri.

-jaduk
dont try at home

tikanabb mengatakan...

hehe
siaapp!!

Anonim mengatakan...

ihir2...
jgn ngeres ya kaLo ngomongin sex

Anonim mengatakan...

seks....
perlu sharing dan training...
hahaha

tahookopong mengatakan...

setuju sama gendon.. kalo sama ortu kebanyakan kita belaga bego soal seks..
komen blogku juga ram!!
*dan akupun semakin TAHU*